TCP/IP
TCP/IP (singkatan
dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi
data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data
dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan
protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu
adalah :
1. IP
(internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke
node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4)
alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk
organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk
departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari
departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP
(transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data
yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah
jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian
melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets
yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan
akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
IP
versi 4
IPv4 adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang
dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran
8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah
host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah
bagian, yakni:
·
Network
Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen
jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP.
Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat
di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah
praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam
sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang
sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork.
Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan
menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut
dengan routing error.Alamat network identifier tidak
boleh bernilai 0 atau 255.
·
Host
Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server
atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam
jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan
harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia
berada.
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa
jenis, yakni sebagai berikut:
1) Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan
untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP.
Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika
ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam
ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara
langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server).
Maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu
public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
1. Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan
oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin
unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
2. Alamat Privat. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak
membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat
dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi
masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian
ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah
alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan
sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat
pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address.
Ruangan alamat
pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalamtiga blok
alamat berikut:
1.
10.0.0.0/8
Jaringan
pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan
sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP
yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254.
Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat.
2.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau
sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting di dalam sebuah organisasi
privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
3.
192.168.0.0/16
Jaringan
pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat
yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah
organisasi privat. Alamat jaringan privat192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
4.
169.254.0.0/16
Alamat
jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak
menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254,
dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai
alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut denganAutomatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang alamat privat yang sangat
besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang alamat privat yang besar
(digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang alamat privat yang cukup
besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan oleh fitur Automatic
Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
2) Alamat Broadcast
merupakan alamat
IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang
sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Berbeda
dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya
dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network
broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited
Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat
broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast
IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Ada beberapa macam bagian dari
broadcast yaitu:
a) Network Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset
semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang
menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16,
alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang
terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan
paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
b) Subnet broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang
telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet
broadcast.
Alamat subnet
broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan
kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
c) All-subnets-directed broadcast
Alamat
IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua
bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas
menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless).
Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini
akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang
dibentuk dari network identiferyang berbasis kelas yang asli.
Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas,
alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
d) Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang
dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111
atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP
harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di
dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum
mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah
ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol(DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP,
sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini
untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.
Semua host, yang
berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan
yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja.
Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
3) Alamat Multicast
merupakan alamat
IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen
jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi
one-to-many. Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang
digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah
intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke
sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola
biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit
awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat
diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Alasan klasifikasi ini antara lain
:
a) Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan
alamat-alamat.
b) Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak
ada alamat yang terlewat).
c) Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia
dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau
kecil.
d) Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk
host/router
Kelas-kelas tersebut :
a. Kelas
A
1.
Bit pertama IP
address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24
bit.
2.
IP address kelas A
mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128 network dengan tiap
network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
3.
IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
b. Kelas
B
1.
Dua bit pertama IP
address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara
128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID.
2.
IP address kelas B
ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx,
3.
Jadi berjumlah
65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65
ribu host.
c. Kelas
C
1.
Tiga bit pertama IP
address kelas C selalu diset 110
2.
Network ID terdiri
dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta
network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
3.
IP address kelas C
mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
d. Kelas
D
·
IP address kelas D
digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu
diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit
berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address
ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
e.
Kelas E
·
IP address kelas E
tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini
diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
IPv4
Address Prefixes
Representasi prefix dari alamat
IPv4 adalah menunjukkan banyaknya jumlah alamat pada IPv4. Unutk menetukan
panjang notasi dari alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan cara merubah
seluruh variable bit menjadi 0, kemudian konversi ke notasi decimal, dan
tambahkan potongan bit yang telah ditentukan(panjang prefix) diawal
pengalamatan.
Sebagai contoh, misalnya alamat
IPv4 adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang telah ditentukan (100000011
01101011). Awali pengalamatan dengan 16 bit sebelumnya yang telah ditentukan,
kemudian merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga hasilnya menjadi
1000000111 01101011 00000000 00000000 atau 131.107.0.0. Kemudian tinggal
menambahkan potongan bit yang telah ditentukan (/16) untuk merepresentasikan
alamat prefix dari 131.107.0.0/16.
Header
TCP/IPV4
IP Packet Header
Gambar diatas menunjukkan format
header paket IP, bisa kita lihat paket header IP terdiri dari bermacam-macam field yang
akan kita bahas dibawah ini.Version menunjukkan versi IP dari paket
tersebut. Field sebesar 4-bit tersebut berisi 0100mengindikasikan versi 4
(IPv4) atau 0110 mengindikasikan versi 6 (IPv6).
Berikut daftar versi IP
Header Length adalah field
4-bit yang menunjukkan panjang header suatu paket IP dalam bentuk 32-bit words.
Panjang minimum IP header adalah 20 octet dan bisa meningkat sampai maksimum 60
octet.
Type of Service (TOS) adalah
field sebesar 8-bit yang dapat digunakan untuk menentukan servis spesial yang
ditangani oleh paket. File ini dapat dibagi menjadi dua sub-field: Precedence dan TOS.Precedence menetapkan
prioritas paket. TOS memungkinkan pemilihan servis pengiriman
dalam hal throughput, delay, reliability, dan ongkos moneter. Meski field ini
tidak banyak digunakan (semua bit di set 0), akhir-akhir ini protokol OSPF
menggunakan field ini untuk TOS routing.
Total Length adalah field
16-bit yang menentukan panjang total sebuah paket termasuk header dalam format
octet. Dengan mengambil header length, penerima bisa menentukan ukuran payload
dari sebuah paket. Karena desimal terbesar yang bisa dicapai oleh 16-bit adalah
65.535, maka kemungkinan ukuran maximum suatu paket adalah 65.535 octet.
Identifier adalah field 16-bit
yang digunakan bersama-sama dengan field flag dan fragment offsetuntuk
fragmentasi paket. Paket-paket harus di fragmentasi menjadi paket yang lebih
kecil jika panjang original melebihi Maximum Transmission Unit (MTU) medium
transmisi yang akan dilewati.
Flags adalah field 3-bit yang
bit pertamanya tidak dipakai. Bit kedua adalah bit Don’t Fragment (DF). Jika
bit DF di set 1, router tidak dapat mem-fragment paket. Jika paket tidak bisa diforward
tanpa di fragment terlebih dahulu maka router akan membuang paket tersebut dan
mengirimkan pesan error kepada pengirim. Fungsi ini bisa digunakan untuk
mengetes MTU dalam suatu network.
Fragment Offset adalah field
13-bit yang menentukan offset, dalam format 8 octet, dari awal header
sampai awal fragment. Karena fragment-fragment kemungkinan datang tidak
berurutan, maka field fragment offset memungkinkan potongan-potongan tersebut
dapat disusun kembali sesuai urutannya.
Catatan: jika satu saja fragment hilang
dalam perjalanan transmisi, maka paket akan dikirim dan di fragmentasi ulang.
Untuk itu, error-prone pada data link bisa menyebabkan delay yang
tidak sebanding. Dan jika fragment hilang disebabkan oleh adanya congestion (traffik
padat) maka proses pengiriman ulang semua fragment-fragment paket ini dapat
semakin meningkatkan congestionyang sudah ada.
Time to Live (TTL) field 8-bit
yang akan di set dengan angka tertentu ketika paket pertama kali di hasilkan.
Setiap kali paket di serahkan dari router ke router, maka setiap router akan
mengurangi angka ini. Jika pada titik tertentu angka ini mencapai 0, paket akan
diabaikan dan pesan error akan dikirimkan pada pengirim. Proses ini mencegah
paket-paket bergentayangan dalam network tanpa henti.
Pada mulanya, TTL ditetapkan dalam
satuan detik; jika paket tertahan lebih dari satu detik didalam router, maka
router akan melakukan penyesuaian pada TTL. Namun, pendekatan ini sulit untuk
diterapkan dan tidak pernah di support secara general. Router modern cukup
mengurangi TTL sebesar 1 satuan, tidak peduli berapa lama waktu delay yang
sebenarnya, jadi dalam hal ini TTL sebenarnya adalah hop count. TTL yang
direkomendasikan adalah sebesar 64, meski nilai sebesar 15 dan 32 juga sering
dipakai.
Protocol field 8-bit yang
memberikan “address” atau nomor protocol pada protocol transport layer dimana
informasi paket ditujukan. Tabel dibawah ini menunjukkan beberapa penomoran
protokol saat ini.
Header Checksum field untuk mendeteksi error pada IP
header. Checksum tidak dihitung untuk enkapsulasi data; UDP, TCP,
dan ICMP mempunyai checksum sendiri. Field ini
mengandung 16-bit 1 sebagai pelengkap checksum, dihitung oleh pembuat paket.
Penerima akan menghitung kembali jumlah pelengkap 16-bit 1 beserta
checksum aslinya. Jika tidak ada error yang terjadi pada perjalanan paket, maka
hasil checksum adalah angka 1 semua. Ingat,
setiap router yang disinggahi mengurangi angka TTL, karena itu checksum harus
dihitung ulang pada setiap router.
Source dan Destination Addresses masing-masing adalah field
32-bit IP address dari pengirim paket dan penerima paket. Format IP address
akan dibahas besok, atau besok-besok pada kategori yang sama.
Options adalah
field variable-length yang opsional. Biasanya digunakan untuk tujuan testing.
Penggunaannya seringkali adalah untuk :
·
Loose source routing, yang
didalamnya terdapat list dari semua IP address dari interface router. Paket
harus melintasi semua address ini, meskipun harus melewati beberapa hop yang
lain terlebih dulu.
·
Strict source routing, yang
didalamnya juga terdapat list beberapa IP address router. Tidak seperti loose source routing,
paket harus mengikuti jalur persis seperti pada list. Jika next hop bukanlah
address yang ada pada list, maka akan terjadi error.
·
Record route menyediakan ruang bagi setiap router
untuk memasukkan informasi address dari outgoing
interface-nya sehingga semua router yang disinggahi oleh paket tercatat. Record route menyediakan fungsi yang sama seperti trace hanya saja Record route mencatat outgoing interface baik pada
jalur ke arah tujuan maupun jalur kembali.
·
Timestamp adalah option yang mirip dengan record
route hanya saja setiap router juga memasukkan sebuah timestamp: paket tidak
hanya merekap jalur tapi juga merekam kapan paket berada pada titik di jalur
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar